Sabtu, 19 Maret 2016

sholat gerhana

      SHOLAT GERHANA

Salat kusuf dan khusuf
Gerhana dalam istilah agama disebut dengan khusuf atau kusuf. Maksudnya adalah hilangnya sebagian cahaya matahari dan bulan atau hilangnya secara keseluruhan cahaya keduanya karena sunnatullah yang menyebabkan langit berwarna gelap atau hitam. Gerhana itu sendiri terdiri dari dua macam gerhana yaitu “gerhana matahari”yang dikenal dengan “kusuf” dan “gerhana bulan” yang dikenal dengan istilah “khusuf”.
Salat gerhana adalah salat sunah yang dilaksanakan pada waktu terjadinya gerhana matahari atau gerhana bulan. Salat sunah gerhana matahari disebut dengan salat kusuf. Sedangkan salat sunah gerhana bulan disebut dengan salat khusyuf. Ketentuan melaksanakan kedua salat gerhana tersebut adalah :
A. Dilaksanakan pada saat terjadinya gerhana/ gerhana tersebut belum hilang.
B. Dilaksanakan di masjid atau musalla.
C. Salat dikerjakan sebanyak dua rekaat.
Adapun tata cara pelaksanaanya adalah sebagai berikut :
  1. Niat
  2. Takbiratul ihram
  3. Membaca doa iftitah
  4. Membaca surat Al- Fatihah
  5. Membaca salah satu surat atau beberapa ayat dalam Al- Qur’an
  6. Ruku’ dan membaca do’a ruku’
  7. I’tidal dan membaca do’a I’tidal.
  8. Setelah membaca do’a I’tidal tidak sujud tetapi membaca surat Al- Fatihah kembali
  9. Membaca salah satu surat atau beberapa ayat dalam Al- Qur’an
  10. Ruku’ dan membaca do’a ruku’
  11. I’tidal dan membaca do’a I’tidal
  12. Sujud dan membaca do’a sujud
  13. Duduk diantara dua sujud dan membaca do’a diantara dua sujud
  14. Sujud kembali dan membaca do’a
Demikian tadi adalah rekaat pertama. Setelah sujud kedua berdiri kembali untuk melaksanakan rekaat kedua dengan ketentuan yang sama seperti rekaat pertama. Setelah selesai sujud pada rekaat kedua kemudian membaca tasyahud atau tahiyyat akhir.
Dasar dianjurkannya salat gerhana adalah ketika terjadi gerhana matahari pada hari wafatnya Ibrahim putera Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Berkatalah manusia : Telah terjadi gerhana matahari kerana wafatnya Ibrahim. Rasulullah saw kemudian bersabda :

اِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَايَتاَنِ مِنْ اَياَتِ اللهِ لاَيَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ اَحَدٍوَلاَلِحَيَاتِهِ فَاِذَا رَاَيْتُمُوْهُمَافَادْعُوااللهَ وَصَلُّواحَتَّى يَنْكَشِفَ مَابِكُمْ 

Artinya : “Bahwasanya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah. Allah mempertakutkan hamba-hambaNya dengan keduanya. Matahari gerhana, bukanlah kerana matinya seseorang atau lahirnya. Maka apabila kamu melihat yang demikian, maka hendaklah kamu salat dan berdoa sehingga habis gerhana.” (HR. Bukhari & Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar